Pertama, model soal pilihan berganda. Kedua, model soal isian singkat.
"Sebenarnya model ini sudah dilakukan tahun ini tapi belum diterapkan menyeluruh. Nah, tahun depan suluruh SMP dan SMA/SMK akan menerima dua model soal tersebut," terang Totok, Sabtu (16/12).
Dia mencontohkan soal isian singkat, seperti 4 + 2 =. Dengan model isian singkat trsebut diharapkan nalar siswa jalan dan tidak asal tebak.
[ads-post]
Walaupun ada isian singkat, materi pilihan ganda tetap mendominasi yaitu 80 persen dari total soal.
Penambahan soal isian singkat menurut Totok bertujuan mengetahui tingkat pemahaman siswa. Ujicoba pertama adalah mata pelajaran Matematika.
"Jadi ini bentuknya isian pendek dan bukan esai. Kami belum yakin apakah siswa mampu mengetik jawaban yang terlalu panjang. Kalau soalnya model uraian, pastinya membutuhkan jawaban penjelasan yang panjang. Dan waktunya dikhawatirkan tidak akan cukup,” tuturnya.
Dia berharap cara ini menjadi langkah awal untuk membiasakan siswa mengetik jawaban dalam UN. Jika sudah terbiasa, tidak menutup kemungkinan di dalam pelaksanaan UN di tahun-tahun berikutnya akan menambahkan model soal esai. (jpnn)
Advertisement
Posting Komentar