"Untuk persiapan soal tidak ada masalah, soal sudah siap 100 persen sebelum moratorium UN," kata Totok di Kantor Kemdikbud, Jakarta, Kamis (23/12).
[ads-post]
Untuk itu, Totok mengatakan, saat ini pihaknya fokus pada persiapan lainnya, seperti peningkatan jumlah sekolah pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer (UNBK). Pasalnya, Kemdikbud menatargetkan 60% sekolah melaksanakan UNBK.
Upaya meningkatkan jumlah sekolah UNBK, Totok menuturkan, UNBK dapat dilaksanakan dimana saja tidak harus di sekolah penyelenggara. Asalkan zona sekolah yang ingin menyelenggarakan UNBK maksimal 5 kilometer dari pusat sekolah pelaksana UNBK.
Untuk itu, bagi daerah yang masih belum memiliki sekolah dengan fasilitas komputer, Totok meminta kepala dinas pendidikan setempat untuk mendata dan datanya harus berdasarkan data pokok pendidikan (Dapodik).
"Kami tidak dapat memaksa sekolah untuk harus UNBK, tapi kami mendorong sekolah yang memiliki komputer untuk siap UNBK, karena pelaksanan ujian mengunakan komputer ini tidak ada kecurangan, melatih anak jujur,"ucapnya.
Pendapat senada juga disampaikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy. Ia menyampaikan, akan meningkatkan jumlah sekolah perserta UNBK. Salah satu cara memaksimalkannya dengan mengoptimalkan komputer yang ada di daerah.
Selain itu, Muhadjir meminta agar kepala dinas pendidikan(Kadisdik) melibatkan perguruan tinggi dalam menyelenggarakan UNBK. Untuk tahun ini, tercatat ada sekitar 12.058 sekolah dan madrasah yang siap melaksanakan UNBK, sehingga pihaknya menargetkan 60 % untuk keseluruhan baik SMP maupun SMA/SMK. Sedangkan khusus untuk tingkat SMA ditargetkan 80% UNBK.
"UNBK dan USBK untuk cari kemungkinan nambah komputer di masing-masing dinas pendidikan.
Kampus juga ada pusat komputer. Cobalah semua komputer di daerah. Paling nggak 60 persen semua ujian pakai komputer," kata Muhadjir.
Dijelaskan Muhadjir mengoptimalkan komputer di daerah untuk menghemat anggaran. Pasalnya alokasi dana penyelenggaraan UNBK lebih murah jika dibandingkan UN pensil kertas (UNPK).
Melalui pelaksanaan UNBK, lanjut dia, akan ada efek berganda yakni bisa melakukan pemetaan sarana dan prasarana. Pasalnya, mendatang anggaran akan difokuskan untuk infrastruktur. Maka melalui pendataan, pihaknya mengetahui
berapa banyak kebutuhan komputer.
Selanjutnya, ia juga mengatakan untuk tahun ini, setelah pelaksanaan UN akan ada ujian sekolah berstandar nasional (USBN). Kata dia, USBN merupakan ujian untuk mata pelajaran yang tidak di-UNkan dengan 25 soal dari pusat.
Sementara itu, berdasarkan jadwal pelaksanaan UN tingkat SMa/SMK/MA dijadwalkan 13-15 April 2017. Sedangkan UN tingkat SMP sederajat dijadwalkan pada 4-7 Mei 2017.(beritasatu)
Advertisement
Posting Komentar