Soal Kemampuan Berbahasa Inggris, Indonesia Dinilai Masih Tertinggal ©beritasatu |
Survei EF EPI sendiri, merupakan survei terbesar yang mengukur kemampuan Bahasa Inggris negara-negara di dunia dan dianggap sebagai patokan internasional untuk kemampuan Bahasa Inggris tingkat dewasa.
Direktur Penelitian Pendidikan dan Pengembangan di EF English First Global, Steve Crooks, mengatakan, hasil survei tahun ini menunjukan, Singapura sebagai negara Asia dengan peringkat paling atas dalam hal kemampuan Bahasa Inggris, diikuti dengan Malaysia dan Filipina yang termasuk 15 besar.
"Di sisi lain, Indonesia meraih nilai yang lebih rendah dibandingkan beberapa negara tetangga di kawasan, termasuk Vietnam yang berada di posisi ke-31 yang tergolong level menengah," kata Steve Crooks, dalam siaran pers, di Jakarta, Sabtu (10/12).
[ads-post]
EF EPI, lanjut dia, menghitung nilai rata-rata tingkat kemampuan berbahasa Inggris orang dewasa menggunakan data dari dua tes bahasa Inggris EF yang berbeda. Kedua tes ini, mencakup bagian tata bahasa, kosakata, membaca dan mendengarkan. Indeks ini hanya mempertimbangkan data dari negara yang setidaknya memiliki 400 peserta tes. Hasil tes dari negara dengan jumlah peserta kurang dari 100 orang pada salah satu dari kedua tes juga tidak diikutsertakan, tanpa melihat jumlah peserta tes.
"EF EPI telah lama digunakan oleh banyak negara sebagai standar penting untuk melihat kemampuan Bahasa Inggris," kata Steve Crooks.
Kemampuan Bahasa Inggris, lanjut dia, merupakan aset penting bagi negara untuk menarik investasi dan modal asing. Bahasa Inggris merupakan bahasa bisnis global. Bisnis yang beroperasi di lebih dari satu negara perlu memiliki tenaga kerja yang dapat berkomunikasi dengan mudah dan professional dalam Bahasa Inggris.
"Kami melihat Indonesia sebagai pasar yang penting bagi kursus Bahasa Inggris kami. Sebagai negara yang terus berkembang, meningkatkan kemampuan bahasa Inggris baik lisan dan tulisan menjadi penting untuk menarik investasi asing, perusahaan multinasional, dan menciptakan pekerjaan berbayar tinggi yang menjadi visi pemerintah Indonesia di masa depan melalui investasi bisnis dengan tingkat layanan yang lebih baik," tambahnya. (beritasatu)
Advertisement
Posting Komentar