"Ini berdasarkan pendataan yang kita lakukan beberapa bulan lalu," kata Kepala Bidang Sekolah Dasar, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Agam Pebdawansari DR di Lubuk Basung, Jumat (16/12/2016), seperti dilansir dari Antara.
Ia mengatakan kekurangan ini berasal dari kepala sekolah sebanyak 29 orang, guru kelas sebanyak 1.040, guru agama sebanyak 130 orang, dan guru olahraga sebanyak 304 orang.
[ads-post]
"Kekurangan ini belum termasuk guru yang pensiun dan meninggal pada tahun ini," ujarnya.
Untuk mengatasi kekurangan ini, pihaknya mengajukan penambahan guru ke Badan Kepegawaian Daerah (BKD). Selain itu, memanfaatkan guru honorer dan sukarela dengan gaji sekira Rp250.000 sampai Rp300.000 per bulan.
"Untuk gaji guru ini berasal dari Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sekira 15% dari total anggaran," katanya.
Ia menambahkan, jumlah SD di Agam sebanyak 447 unit dengan rincian sebanyak 437 unit SD negeri dan 10 unit SD swasta. Sementara jumlah guru pegawai negeri sipil sebanyak 2.485 orang yang terdiri atas guru kelas sebanyak 1.959 orang, guru agama 363 orang, dan guru olahraga 163 orang.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Agam, Dafrines menambahkan pihaknya telah mengusulkan penambahan Aparatur Sipil Negara (ASN) ke Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
Namun terkendala dengan adanya moratorium atau penundaaan sementara. "Dengan aturan ini maka penambahan ASN tidak bisa dilakukan," imbuhnya.
Menurutnya kurangnya guru ini akibat setiap tahun banyak yang pensiun. Sementara untuk penambahan tidak ada.
Pada 2016, sebanyak 190 ASN di Agam pensiun dan sekira 90% adalah guru. "Ini yang terjadi setiap tahun di Agam, sehingga jumlah guru berkurang," pungkasnya.(okezone)
Advertisement
Posting Komentar