SEKOLAH DI BANDUNG INI PULANGKAN SISWA LEBIH AWAL, AKIBAT DARI DEMO ANTI AHOK
Yayasan Widya Bhakti meliburkan siswa didik mereka. Hal ini dilakuan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya kericuhan akibat demo aksi gugat Ahok, di Jakarta, Jumat (4/11).Untuk diketahui, sejumlah tingkatan pendidikan di bawah naungan Widya Bhakti tidak akan melakukan kegiatan belajar mengajar (KBM) seperti biasa.
Menurut Koordinator Kampus Santa Angela Sr Maria Theresia Sani, ada beberapa upaya untuk mengantisipasi kemungkinan siswanya terganggu akibat demo tersebut.
”Pada hari besok (hari ini, Red) untuk TK Santa Angela akan diliburkan. Lalu, untuk SD dan SMP Santa Angela akan pulang sekitar pukul 12.00,” ungkap Maria kepada Jabar Ekspres ditemui di sekolah, kemarin (3/11).
Untuk SMA Santa Angela, kata dia, akan dipulangkan pada 12.30 dan ekstrakuliler akan ditiadakan. Selanjutnya para suster dan pengajar akan pulang seperti biasa. Biasanya, lanjut dia, para siswa bersekolah hingga sore hari.
Dalam kesempatan tersebut, dia menyampaikan rasa kekhawatirannya terkait demo itu. Di mana Kota Bandung merupakan wilayah yang sangat dengan DKI Jakarta. Sehingga, untuk menjaga keamanan dan keselamatan para siswa akan diliburkan.
”Ini hanya antisipasi dari pihak sekolah. Dan untuk hari selanjutnya KBM akan berlaku seperti biasa,” katanya.
Berdasarkan data yang dihimpun, imbauan terkait unjuk rasa datang dari Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) agar perguruan tinggi tetap menjaga kenetralan dan non-partisan.
Surat yang dibuat pada 2 November 2016 itu ditujukan kepada seluruh pimpinan Perguruan Tinggi se-Indonesia.
Menanggapi hal tersebut, kepala Humas Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Yuliawan Kasmahidayat membenarkan, adanya surat tersebut.
Untuk aksi hari ini, kata dia, dia memastikan tidak akan ada bendera UPI di Jakarta. ”Untuk perkuliahan akan dilaksanakan seperti biasa,” tegasnya
”Akan tetapi, untuk demo secara personal jika ditelusuri akan ada satu atau dua orang mahasiswa UPI yang ikut demo,” sambungnya.
Jika nanti terdapat beberapa orang yang mengatasnamakan UPI, kata dia, pihaknya akan menindaklanjutinya dengan memberikan sanksi. Mulai dari skoring hingga pemecatan mahasiswa.
”Kalau ada orang yang membawa bendera UPI, tentu kami sanksi,” tegasnya.
Sementara itu, Pengurus Wilayah Ansor Jawa Barat Deni Ahmad Haidar mengatakan, melarang anggotanya untuk mengikuti aksi tersebut.
Hal tersebut sebagaimana keputusan dan intruksi dari PBNU dan PP Ansor. ”Kami juga akan menjaga segala keharmonisan dan ketentram di Indonesia,” ucapnya.
Pihaknya juga mengimbau agar para anggota tidak terprovokasi. Khusus penegakan hukum, pihaknya lebih menyerahkan kepada pihak yang berwajib.
Pihaknya memastikan tidak ada atribut Ansor untuk aksi hari ini. ”Untuk yang ikut aksi, tetap dalam koridor damai dan tertib,” ucapnya.
Sementara itu, Kodam III/Slw sudah menginstrusikan seluruh jajarannya untuk siaga dalam mengantisipasi segala kemungkinan pada demo Ahok di Jakarta hari ini (4/11).
Kasdam III/Siliwangi Brigjen TNI JP Sembiring menegaskan, sudah melakukan koordinasi di seluruh wilayah teritorial Jabar dan Banten melalui Kodim-Kodim dan Koramil untuk selalu siaga. Dia juga sudah menekankan pendekatan persuasif dalam bentuk imbauan kepada pendemo.
”Kita sudah imbau organisasi-organisasi yang hendak melakukan demo ke Jakarta agar bersikap tertib dan mengutamakan kedamaian,” jelas Sembiring ketika ditemui usai apel siaga di halaman Gedung Sate, kemarin (3/11).
Meskipun tidak menyebutkan jumlah personel yang dikerahkan, pihaknya mengaku sudah menyiagakan prajurit TNI di setiap titik yang dinilai berpotensi kerawanan.
Dia hanya menyebutkan, akan menyebar anggotanya di beberapa titik perbatasan antara Jabar-Banten dan Jakarta yang merupakan titik berkumpulnya pendemo.
”Yang tak kalah pentingnya jangan sampai terprovokasi. Ini selalu saya tekankan ke seluruh prajurit Kodam III/Slw,” ungkap Sembiring. (jpnn)
Advertisement
Posting Komentar