Akses Pendidikan Masih Minim di Daerah |
Akses Pendidikan Masih Minim di Daerah - Putus sekolah masih menjadi pekerjaan rumah tak hanya bagi pemerintah pusat, tetapi juga bagi pemerintah daerah. Selain itu, pemerataan guru dan infrastruktur untuk menunjang pendidikan juga masih perlu ditingkatkan, khususnya di daerah pelosok.
Sebagai Wakil Bupati terpilih Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Mochamad Nur Arifin menyadari bahwa di daerahnya masih banyak anak-anak putus sekolah karena akses pendidikan yang jauh. Oleh karena itu, di program pendidikannya nanti, dia akan memberikan akses berupa bus sekolah untuk sarana transportasi siswa.
"Ya bus sekolahnya juga tidak besar karena akses jalannya juga terbatas. Yang penting bisa untuk transportasi," ucapnya, belum lama ini.
Di samping akan menyediakan bus sekolah, pihaknya juga akan mendata dan memetakan antara jumlah sekolah dengan penduduk usia sekolah. Sehingga, bisa terlihat apakah sekolah di Kabupaten Trenggalek sudah memenuhi kebutuhan atau belum.
"Kalau belum, kami akan mendorong sekolah-sekolah swasta yang bagus, namun belum mendapat bantuan secara maksimal, untuk tumbuh dan dikembangkan. Atau juga tak tertutup kemungkinan untuk mendirikan sekolah baru," ujarnya.
Arifin menambahkan, untuk meningkatkan kualitas tenaga pendidik, dia juga berencana memperbanyak balai-balai pelatihan. Sementara untuk anggaran, dia berupaya untuk mengalokasikan 10 sampai 15 persen anggaran daerah untuk pendidikan. "Untuk mendukung revolusi mental, saya juga punya rencana agar pendidikan formal dan kegiatan mengaji di madrasah diniyah bisa bersinergi. Karena selama ini yang ngaji kebanyakan orang kurang mampu, karena orang kaya memilih kursus dan bimbel. Padahal, selain mencerdaskan otak, pendidikan juga harus bisa membentuk hati yang baik," pungkasnya. (oz)
Advertisement
Posting Komentar